Kerajaan permulaan tarikh masehi, kerajaan india yang melakukan hubungan dagang dengan cina dan romawi adalah A kerajaan pallawa B kerajaan andhra C kerajaan drawida D kerajaan cola E kerajaan gupta
1. Kerajaan permulaan tarikh masehi, kerajaan india yang melakukan hubungan dagang dengan cina dan romawi adalah A kerajaan pallawa B kerajaan andhra C kerajaan drawida D kerajaan cola E kerajaan gupta
c. kerajaan drawida maaf kalau salah
2. Huruf pallwa yang telah di indonesiakan dikenal dengan nama...
Jawaban:
huruf kawi
semoga membantu
3. Teater india yang berasal dari andhra pradesh adalah
kuchipudi kyaknya nmanya
4. Alaning liyan den Andhra.Tembung Andhra tegeseA.DhelikakeB.DijarakakeC.DitutupiD.Dikandhakne
Jawaban:
Nama lain dari Andhra Kata Andhra artinya
A. Sembunyikan
B. Dijanjikan
C. Ditutup
D. Dikandhakne
jawaban : D. Dikandhakne
5. daerah berikut yang bukan merupakan kawasan pertanian di india yaitu...a. benggalab. andhra pradeshc. tamil nadud. dekan
c.tamil nadu
maaf kalo salah :)C.tamil nadu , karena tamil nadu bukan kawasan pertama pertanian di india
6. teater India yang berasal dari andhra Pradesh adalah
veethi nataka berarti drama jalanan yang populer di Andhra Pradersh
7. Read again the article entitled “Speaking Up for The Mother Tongue” and answer the following question:Identify the collocations (VERB + ADJECTIVE) in the following paragraphs.This month the world celebrates International Mother Tongue Language Day – not just a fond commemoration of culture and custom, but a reminder of very current tensions over language and education in developing countries. And the prominence of English as a lingua franca is at the heart of the problem.The idea that English language skills are the key to unlocking access to professional training, investment and business opportunities is short-sighted. The impact of English might be immediate as a quick fix, but there are negative consequences for the longer-term development of a country and its people. Over the long-term it means widening the divide between those able to benefit fully from the education system and the opportunities that follow and those who are not, storing up social problems and limiting the contribution of vast numbers of people to the larger development aims.People in schools, families and governments in many countries know that the way language is handled in basic education is not working. They know that many children learn very little in school, and that one of the main reasons for achieving poorly or dropping out is not being able to understand or use the language of teaching and examinations. This effect is most dramatic where there is poverty and poor teaching quality.Children in these settings know this best of all, struggling through hours of classes trying to make a torrent of unfamiliar words make sense – or realising during an exam that they couldn't pass because they do not understand the questions. Some never go to school, knowing that their language and identity will not be welcome. These issues are estimated to affect 221 million school-aged children worldwide.The question now is how true multilingual education in Africa, Asia and Latin America can be made possible. The barriers are huge.This month the UK-based education and development charities CfBT and Save the Children publish joint research into work being done to spread mother tongue-based multilingual education projects across school systems. This has highlighted many of the problems, but also the most effective ways to make the change really happen.Our aim has been to identify the kind of approach that would create the right balance: respecting communities' rights to maintain and develop their own cultural identities and languages while also promoting strong skills across the curriculum and in "prestige languages" considered important for taking up economic and social opportunities.Our research focused on two well-developed multilingual education projects run by Save the Children with local partners in Vietnam and Bangladesh, as well as material from government-led projects in Andhra Pradesh and Orissa in India. Talking to teachers, NGO staff and academics, we found that a recurring theme was the fear, shared by government, school leadership and parents, that by reducing second language use in schools young people would become less skilled in languages that may have special status at regional, national or international levels.Local officials worry about implementing any policies without central approval. There are problems with recruiting teachers with mother tongue ability, and doubts over the cost of implementing complex multilingual systems. Ultimately the problem is the lack of demand from the top of education systems, only a concern with driving short-term economic improvement projects.The major reason for the failure of multilingual education programmes appears to be lack of understanding of their importance. Government and education leaders need to be presented with the evidence from pilot work, and from countries with similar contexts, that using the mother tongue as the medium of instruction for as long as possible at primary level, while gradually introducing a second language, helps students to acquire second language skills more quickly and effectively.Multilingual projects can also be hampered by rapid changes of education personnel while new approaches are tried and established. The development of clear guidelines for policy implementation and cascaded training will help address this.Success of multilingual schemes will be helped massively by finding and developing teachers who can use the children's language confidently. It is imperative to get speakers of minority or local languages into teaching wherever possible, and as soon as possible.Education and finance ministries should target resources at areas where data indicates that ethnicity and language is a key factor in poor school achievement and retention. In those areas local education authorities should be given autonomy over how they deliver education so that the
terjemahannya:Identifikasi collocations (VERB + ADJECTIVE) dalam paragraf berikut.
Bulan ini dunia merayakan Hari Bahasa Ibu Bahasa Internasional - bukan hanya perayaan budaya dan adat istiadat, tetapi juga mengingatkan ketegangan saat ini terhadap bahasa dan pendidikan di negara-negara berkembang. Dan keunggulan bahasa Inggris sebagai lingua franca adalah inti masalah.
Gagasan bahwa keterampilan bahasa Inggris adalah kunci untuk membuka akses ke pelatihan profesional, investasi, dan peluang bisnis adalah pandangan pendek. Dampak bahasa Inggris mungkin langsung sebagai perbaikan cepat, tetapi ada konsekuensi negatif untuk pembangunan jangka panjang suatu negara dan rakyatnya. Dalam jangka panjang, itu berarti memperluas kesenjangan antara mereka yang dapat memperoleh manfaat sepenuhnya dari sistem pendidikan dan peluang yang mengikuti dan mereka yang tidak, menyimpan masalah sosial dan membatasi kontribusi sejumlah besar orang ke tujuan pembangunan yang lebih besar.
Orang-orang di sekolah, keluarga, dan pemerintah di banyak negara tahu bahwa cara bahasa ditangani dalam pendidikan dasar tidak berfungsi. Mereka tahu bahwa banyak anak belajar sangat sedikit di sekolah, dan bahwa salah satu alasan utama untuk mencapai buruk atau putus sekolah adalah tidak mampu memahami atau menggunakan bahasa pengajaran dan ujian. Efek ini paling dramatis di mana ada kemiskinan dan kualitas pengajaran yang buruk.
Anak-anak dalam pengaturan ini tahu yang terbaik dari semua ini, berjuang melalui berjam-jam kelas mencoba membuat semburan kata-kata asing masuk akal - atau menyadari selama ujian yang tidak bisa mereka lewati karena mereka tidak memahami pertanyaan. Beberapa tidak pernah pergi ke sekolah, mengetahui bahwa bahasa dan identitas mereka tidak akan diterima. Masalah-masalah ini diperkirakan mempengaruhi 221 juta anak usia sekolah di seluruh dunia.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana pendidikan multibahasa yang benar di Afrika, Asia, dan Amerika Latin dapat dimungkinkan. Hambatannya sangat besar.
Bulan ini pendidikan dan pengembangan amal berbasis di Inggris CfBT dan Save the Children mempublikasikan penelitian bersama ke dalam pekerjaan yang sedang dilakukan untuk menyebarkan proyek pendidikan multibahasa berbasis bahasa ibu di seluruh sistem sekolah. Ini telah menyoroti banyak masalah, tetapi juga cara paling efektif untuk membuat perubahan benar-benar terjadi.
Tujuan kami adalah untuk mengidentifikasi jenis pendekatan yang akan menciptakan keseimbangan yang tepat: menghormati hak masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan identitas budaya dan bahasa mereka sendiri sementara juga mempromosikan keterampilan yang kuat di seluruh kurikulum dan dalam "bahasa prestise" dianggap penting untuk mengambil peluang ekonomi dan sosial.
Penelitian kami berfokus pada dua proyek pendidikan multibahasa yang dikembangkan dengan baik oleh Save the Children dengan mitra lokal di Vietnam dan Bangladesh, serta materi dari proyek-proyek yang dipimpin pemerintah di Andhra Pradesh dan Orissa di India. Berbicara kepada guru, staf LSM, dan akademisi, kami menemukan bahwa tema yang berulang adalah rasa takut, yang dibagikan oleh pemerintah, kepemimpinan sekolah dan orang tua, bahwa dengan mengurangi penggunaan bahasa kedua di sekolah, anak-anak muda akan menjadi kurang terampil dalam bahasa yang mungkin memiliki status khusus di tingkat regional, nasional atau internasional.
Pejabat lokal khawatir tentang menerapkan kebijakan apa pun tanpa persetujuan pusat. Ada masalah dengan merekrut guru dengan kemampuan bahasa ibu, dan meragukan biaya penerapan sistem multibahasa yang kompleks. Pada akhirnya masalahnya adalah kurangnya permintaan dari puncak sistem pendidikan, hanya masalah dengan mendorong proyek-proyek peningkatan ekonomi jangka pendek.
Alasan utama kegagalan program pendidikan multibahasa tampaknya adalah kurangnya pemahaman akan pentingnya mereka. Pemerintah dan pemimpin pendidikan perlu untuk disajikan dengan bukti dari pekerjaan percontohan, dan dari negara-negara dengan konteks yang sama, yang menggunakan bahasa ibu sebagai media instruksi selama mungkin di tingkat dasar, sementara secara bertahap memperkenalkan bahasa kedua, membantu siswa untuk memperoleh keterampilan bahasa kedua lebih cepat dan efektif.
Proyek multilingual juga dapat terhambat oleh perubahan cepat dari tenaga kependidikan sementara pendekatan baru dicoba dan ditetapkan. Pengembangan pedoman yang jelas untuk implementasi kebijakan dan pelatihan yang mengalir akan membantu mengatasi hal ini.
Keberhasilan skema multibahasa akan sangat terbantu dengan menemukan dan mengembangkan guru yang dapat menggunakan bahasa anak-anak dengan percaya diri. Sangat penting untuk mendapatkan pembicara dari minoritas atau bahasa lokal untuk mengajar sedapat mungkin, dan sesegera mungkin.
8. 1.berikut merupakan teater tradisi jepang kecuali... a.kabuki b.bunraku c.kyogen d.hat cheo 2.berikut yg merupakan drama tradisi thailand adalah... a.noh b.kabuki c.nok d.trott 3.nibhathin merupakan drama tradisi yg berasal dari... a.brunei darusallam b.burma c.filipina d.jepang 4.angin kering karya datuk johan jaafer merupakan karya teater modern dari.. a.brunei darusallam b.burma c.malaysia d.indonesia 5.bentuk drama berupa gerak tari dg dialog berupa tembang atau isi cerita yg dilakonkan disebut... a.dagelan b.drama mini kata c.melodrama d.drama tari 6.opera peking menggabungkan beberapa gaya pertunjunjukan berikut kecuali... a.lagu rakyat sekitar b.dialek nasional c.dialek lokal d.opera tepuk 7.pada pentas teater, saat tokoh utama terlibat dlm konflik terdapat pada bagian.. a.antiklimaks b.epilog c.penggawatan d.krisis 8.teater yg di ikat hukum drama adalah teater... a.tradisonal b.klasik c.lama d.modern 9.sebuah jalan yg menyambung sampai ke penonton pda teater kabuki di sebut... a.okuni b.hanamici c.shogun d.sarugaku 10.teater india yg berasal dari andhra pradesh adalah... a.veethi nataka b.tamasha c.bhavai d.burrakatha
1.D
2.C
3.B
4.C
5.D
6.B
7.D
8.B
9.C
10.A
maaf, kalau salah
semoga membantu
9. Tolong di bantu menjawab 1. Agama Hindu di Asia awalnya berkembang di .... a. Indonesia enjadi b. Bali c. Hindia oleh d. Funan 2. Perkembangan Agama Hindu di Funan awainya masuk dan .... a. Lembah Sungai Gangga b. Lembah Sungai Sindhu c. Lembah Sungai Mekong ga d. Lembah Sungai Gadawari at 3. Suku asli lembah Sungai Sindhu adalah bangsa .... a. Arya b. Dravida c. Waisya d. Sudra 4. Zaman weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di lembah sungai .... a. Yamuna b. Gangga c. Sindhu d. Saraswati 5. Salah satu dari tujuh Maha Rsi yang menerima wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa yang dikenal dengan sebutan Sapta Rsi, kecuali .... a. Maha Rsi Kanwa b. Maha Rsi Wasistha c. Maha Rsi Wyasa d. Maha Rsi Grtsamada 6. Pada zaman Brahmana ditandai dengan munculnya kitab Brahmana sebagai bagian dari Weda Sruti yang disebut dengan .... a. Sama Weda b. Yajur Weda c. Atharwa Weda d. Karma Kanda 7. Perkembangan agama Hindu di india, pada hakekatnya dibagi menjadl 3 fase zaman kecuall .... a. Upanisad b. Weda 8. Perkembangan Agama Hindu di India ditandai dengan banyaknya kerajaan c. Samskara d. Brahmana yang bemnuansa Hindu. Salah satu kerajaan tersebut adalah .... a. Kerajaan Kutai b. Kerajaan Andhra c. Kerajaan Champa d. Kerajaan Funan 9. Para pendeta termasuk kasta .... a. Brahmana b. Ksatriya 10. Teor Wesya menyatakan bahwa pengaruh agama Hindu masuk ke Indonesia c. Waisya d. Shudra dikembangkan oleh .... a. Kaum pedagang India b. Para Ksatria c. Para pelaut d. Kaum Brahmana 11. Kerajaan Hindu pertama di Indonesia adalah .... a. Kutai b. Tarumanegara c. Sriwijaya 12. Yang menemukan teor pelaut masuknya agama Hindu ke Indonesia adalah .... d. Demak a. Dr. Coudes b. Prof. Dr. Purbatjaraka c. Dr. Krom d. Van Leur 13. Paham Hindu dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat nusantara tanpa melalui kekerasan, hal ini disebabkan oleh .... a. Agama Hindu sangat mudah dikuti dan dipahami b. Paham Hindu sangat disenangi oleh masyarakat daerah nusantara c. Kepercayaan masyarakat Bali sudah bernafaskan kepercayaan Hindu d. Kepercayaan dan budaya rakyat nusantara tidak bertentangan dengar agama Hindu dan mudah menyesuaikan diri 14. Asimilasi kebudayaan antara Jawa dan Bali sudah ada sejak zaman dahulu kala, yaitu pada Zaman kerajaan Majapahit. Disamping itu pula ada putra rala Bali yang pernah memerintah di daerah Jawa Timur, yaitu .... a. Airlangga b. Bala Putra Dewa aan c. Raden Wijaya d. Kertanegara 15. Gajah mada sebagai mahapath majapahit berhasil mengantarkan majapahit menguasai seluruh wilayah nusantara akibat .... a. Kerjasama antara gajah mada dan hayam wuruk b. Pasukan majapahit sangat besar dan kuat serta diikuti oleh raja-raja di nusantara c. Kemampuan gajah mada membawa misi dan bersatu padu dengan semua komponen kerajaan d. Sumpah gajah mada kurang bergema ke seluruh wilayah nusantara
Jawaban:
1. India
2. Lembah SUngai Mekong
3. Dravida
4. Sungai Sindhu
5. Maha Rsi Wyasa
6. Karma Kanda
7. Samskara
8. Kerajaan Andhra
9. Brahmana
10. Kaum Pedagang India
11. Kerajaan Kutai
12. Dr. Krom
13. Kepercayaan dan budaya rakyat nusantara tidak bertentangan dengan agama Hindu dan mudah menyesuaikan diri
14. Airlangga
15. Kerjasama antara gajah mada dan hayam wuruk
Penjelasan:
1. Agama Hindu pertama kali dikenal di India
2. Funan adalah kerajaan yang dulu berlokasi di delta Sungai Mekong,Kamboja bagian selatan
3. Penduduk asli Lembah sungai Indus adalah bangsa Dravida yang berkulit hitam.
4. Zaman Weda dimulai ketika bangsa Arya berada di Punjab di lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500-
1500 SM.
5. Tujuh orang dikenal dengan sebutan “Sapta Rsi” penerima sabda suci : Maha Rsi Grtsamada, Maha Rsi Wiswamitra, Maha Rsi Wamadewa, Maha Rsi Atri, Maha Rsi Bharadwaja,Maha Rsi Wasistha, dan Maha Rsi Kanwa.
6. Kitab Sruti adalah bagian yang disebut ‘Brahmana’ atau ‘Karma Kanda’ . Himpunan buku – buku ini disebut Brahmana. Tiap – tiap mantra (Rg. Weda, Sama Weda, Yajur Weda, dan Atharwa Weda) memiliki Brahmana. Brahmana berarti doa. Jadi, kitab Brahmana adalah kitab yang berisi himpunan doa – doa yang dipergunakan untuk keperluan upacara yadnya.
7. Pertama, Perkembangan agama Hindu di India pada Zaman Veda (6500-2000 SM). Kedua Perkembangan Agama Hindu di India Zaman Brahmana (2000-1500 SM). Ketiga, Perekembangan agama Hindu di India pada zaman Upanisad (1500-500 SM).
8. Kerajaan Kutai terletak di Indonesia
Kerajaan Andhra terletak di India
Kerajaan Champa terletak di Vietnam
Kerajaan Funan terletak di Kamboja bagian selatan
9. Kasta Brahmana, orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan bidang spiritual seperti sulinggih, pandita dan rohaniawan. Selain itu disandang oleh para pribumi.
Kasta Ksatria, para kepala dan anggota lembaga pemerintahan. Seseorang yang menyandang gelar ini tidak memiliki harta pribadi semua harta milik negara.
Kasta Waisya, orang yang telah memiliki pekerjaan dan harta benda sendiri petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain.
Kasta Sudra, pelayan bagi ketiga kasta di atasnya.[1]
10. Teori Waisya menyatakan bahwa berkat peran serta golongan Waisya (pedagang) yang merupakan golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat Nusantara.
11. Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 M. Letaknya di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga.
12. N.J Krom mengungkapkan Teori Waisya, yaitu para pedaganglah yang menyebarkan agama Hindu ke Indonesia. Krom menganalisa atas dasar, para pedaganglah (kaasta waisya) yang paling banyak datang ke Indonesia. Para pedagang India yang ingin berdagang ke Cina, singgah di Indonesia. Kemudian mereka membentuk pemukiman India, bahkan banyak dari meraka yang menikah dengan penduduk pribumi. Lewat interaksi itu mereka menyebarkan agama Hindu. Kelemahan teori waisya yaitu apabila Hindu disebarkan oleh pedagang seharusnya agama Hindu “hanya” berkembang di daerah pesisir. Sedangkan pada kenyataannya banyak kerajaan yang bercorak Hindu di daerah pedalaman.
13. Rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu Buddha karena rakyat Indonesia pada saat itu belum memiliki agama dan budaya Hindu Buddha hampir sama dengan budaya Indonesia.
14. Airlangga adalah putra pasangan Mahendradatta (saudari Dharmawangsa Teguh) dan Udayana raja Bali. Pada tahun 1009, datang para utusan rakyat meminta agar Airlangga membangun kembali Kerajaan Medang. Karena kota Watan sudah hancur, maka, Airlangga pun membangun ibu kota baru bernama Watan Mas di dekat Gunung Penanggungan, Jawa Timur
15. Menggema dengan Sumpah Palapa-nya yang melegenda, Majapahit dibawah pimpinan Gajah Mada berhasil menyatukan wilayah-wilayah di Nusantara dan mengantarkan Majapahit ke gerbang kejayaan. Tak kurang dari 98 kerajaan bernaung dibawah kekuasaan Majapahit, mulai dari kerajaan Nusantara hingga mancanegara.
Bersama dengan Mahapatih Gajah Mada, Hayam Wuruk berhasil menjadikan Majapahit kerajaan terbesar di eranya saat itu.
10. India merupakan negara konsumen susu terbesar di dunia. India mampu memproduksi lebih kurang 146,31 juta Ton susu setiap tahunya. Daerah Penghasil susu di India, anatara lain Haryana, andhra pradesh, punjab, dan rajasthan ,, perbaikan kata konsumen pada paragraf tersebut adalah
perbaikannya adalah produsenPerbaikan kata konsumen pada paragraf tersebut adalah "India merupakan negara konsumsi susu terbesar di dunia."
konsumen adalah menggunakan barang atau jasa, sedangkan konsumsi adalah orang (india) yang menggunakan barang dan jasa.
(maaf kalau kurang jelas)
11. Ari : i must go now. Take care........Andhra : Bye byeKak itu gimana ya
Jawaban:
Ari: I must go now. Take care Andhra
Andhra: Bye bye
Penjelasan: